Kelompok : Vietnam
BAB : 8 (STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL)
Nama Kelompok : - Hesti Avriani (23211370)
- Melli Rianti (24211425)
- Mita Kurniasih (24211511)
- Mukhlasin (25211028)
- Mutia Azila (25211046)
- Novia Mandalasari (25211234)
Kelas : 4EB10
Tugas
Latihan
1.
Tiga solusi telah diberikan untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan mengajukan laporan keuangan ke
seluruh dunia : (1) recriprocity (juga dikenal dengan sebutan pengakuan
bersama), (2) rekonsiliasi, dan (3) penggunaan standar internasional.
Diminta : Berikan evaluasi lengkapn
namun singkat pendekatan ini. Apa yang anda harapkan menjadi pendekatan yang
dipilih dari sudut pandang berikut ini : (1) investor, (2) pengurus perusahaan,
(3) regulator yang berwenang, (4) bursa saham, (5) asosiasi profesional?
Berikan alasannya. Pendekatan manakah yang sekiranya akan menang?
Jawaban
:
Evaluasi persamaan dan perbedaan
pendekatan-pendekatan standar akuntansi, pembukuan, dan audit di dunia:
Reciprocity, Rekonsiliasi, dan Standar Internasional.
Perbedaan
dalam menghadapi perbedaan standar akuntansi, yaitu :
RECIPROCITY (pengakuan
bersama) menghadapinya dengan cara meningkatkan profesinalitas dari kinerjanya
dengan menyesuaikan standar akuntansi yang digunakan secara global.
REKONSILIASI (proses
pencocokan data transaksi keuangan) yaitu
dengan cara memcocokkan mata uang yang digunakan suatu Negara dan
menyesuaikan perhitungan depresiasi dan perhitungan akuntansi lainnya sesuai
dengan perhitungan yang berlaku di negara tersebut.
STANDAR
INTERNASIONAL yaitu dengan mengadakan harmonisasi atas standar yang
di gunakan di berbagai macam Negara yang berbeda–beda.
Persamaan
dalam menghadapi perbedaan standar akuntansi, yaitu :
Ketiga Hal tersebut sama–sama
menyesuaikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlagi di negara tersebut.
·
Dari sudut pandang pengguna laporan
keuangan, apakah sumber perbedaan akuntansi terpenting :
Dari
sudut pandang penggunaan Laporan Keuangan sumber perbedaan Akuntansi yang
terpenting adalah dari segi pengungkapan karena dengan adanya pengukapan dengan
audit Laporan Keuangan maka dapat dinilai apakah penggunaan dan penyusunan
Laporan Keuangan dalam suatu perusahaan tersebut sehat atau tidak. Akan tetapi,
dari segi pencapaian konvergensi akuntansi internasional, area yang terpenting
adalah dari pengukuranya karena konvergensi itu sendiri muncul karena adanya
persoalan para perusahaan yang mencari modal di luar pasar domestik maupun
investor yang mencoba melakukan diversifikasi investasi didunia internasional akibat
adanya perbedaan ukuran, penyajian dan audit akuntansi di banyak Negara dengan
standar akuntasi yang berbeda–beda.
·
Pendekatan yang menang
Pendekatan
yang sekiranya akan memang adalah penggunaan standar internasional. Alasannya,
karena digunakan
oleh banyak Negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang
bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan.Diterima oleh banyak bursa saham
dan regulator yang memperolehkan perusahaan asing dalam negeri untuk mengajukan
laporan keuangan yang disusun sesuai IFRS. Diakui oleh EC dan badan
international lain.
Dasar
pemikiran yang mendukung pengembangan dan penerapan luas Standar Pelaporan
Keuangan Internasional adalah berupa ekspasi lanjutan yang kuat dari pasar
modal di semua Negara dan hasrat Negara–Negara untuk mencapai pasar modal yang
kuat, stabil dan tidak tersendat–sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi. Selain itu pasar modal yang berkembang membutuhkan kepercayaan dan
pemahaman tingkat tinggi dari para investor. Dengan memiliki dan menggegam
susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, sehingga seorang
investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
2.
Tampilan 8-1 memberikan alamat situs
dari organisasi besar dunia yang terlibat dalam penyelarasan akuntansiinternasional.
Lihatlah ketiga organisasi ini: IFAC, ISAR, dan OECD.
Diminta : untuk setiap organisasi ini,
gambarkan keanggotaannya, fokus organisasinya, dan mengapa organisasi tersebut
berhubungan dengan penyusunan standar akuntansi keuangan internasional.
Jawaban
:
v
FEDERASI
INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
Federasi Akuntan Internasional (IFAC)
adalah organisasi global bagi profesi akuntansi. IFAC merupakan organisasi tingkat
dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk
mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga
akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum. Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang
perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu
dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih
untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya,
menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian
dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf
professional akuntansi dari seluruh dunia. Misi IFAC adalah Memperkuat profesi
akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi
internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap
standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional,
dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di mana keahlian profesi
tersebut agar lebih relevan.
Untuk memastikan kegiatan IFAC dan badan
pengaturan independen standar yang didukung oleh IFAC responsif terhadap
kepentingan publik, sebuah Public Interest Oversight Board (PIOB) didirikan
pada Februari 2005.
IFAC dan anggotanya bekerjasama untuk
mengembangkan IFACnet, yang diluncurkan pada tanggal 2 Oktober 2006. IFACnet
menyediakan akuntan profesional di seluruh dunia dengan one-stop acces untuk
berbagai sumber , termasuk bimbingan praktek yang baik, artikel, dan alat-alat
dan teknik.Di antara inisiatif utama IFAC
adalah penyelenggaraan Kongres Akuntan Dunia.
v
INTERNASIONAL STANDARS OF
ACCOUNTING ANDREPORTING (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan
satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit
pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi
standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut
melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan
lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola
perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
Dengan cita-cita: memajukan transparansi,
reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu
pun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
Tujuan :
a. Memajukan
transparansi, reabilita, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan
hukum.
b. Meningkatkan
pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara
berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
Tujuan
tersebut dicapai melalui :
a.
Proses penelitian terintegrasi.
b.
Pembangunan konsensus antar pemerintah.
c.
Penyebaran informasi dan kerja sama teknis.
v ORGANIZATION FOR ECONOMIC AND DEVELOPMENT (OECD)
OECD adalah wadah yang unik di mana
pemerintah dari 34 negara demokrasi bekerja bersama untuk mengatasi
tantangan-tantangan globalisasi dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan
hidup. OECD juga berada di garis depan dalam upayaupaya untuk memahami dan
membantu pemerintahan-pemerintahan dalam menanggapi perkembangan-perkembangan
dan persoalan-persoalan baru, seperti tata kelola perusahaan, ekonomi informasi
dan tantangan-tantangan dari populasi yang bertambah tua. Organisasi tersebut
menyediakan tempat di mana pemerintah-pemerintah dapat membandingkan pengalaman-pengalaman
yang berkaitan dengan kebijakan, mencari jawaban-jawaban untuk masalah-masalah
bersama, mengidentifikasi praktik yang baik dan berupaya untuk
mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam negeri dan internasional.
Negara-negara anggota OECD adalah:
Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Republik Ceko, Denmark, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Irlandia, Israel, Jepang, Korea,
Luksemburg, Meksiko, Negeri Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia,
Portugis, Republik Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki,
Inggris dan Amerika Serikat. Komisi Masyarakat Eropa turut mengambil bagian
dalam pekerjaan OECD.
Misi dari Organisasi untuk Kerjasama
Ekonomi dan Pembangunan (OECD) adalah untuk mempromosikan kebijakan yang akan
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat di seluruh dunia. OECD
menyediakan sebuah forum di mana pemerintah dapat bekerja sama untuk berbagi
pengalaman dan mencari solusi untuk masalah umum. OECD bekerja dengan
pemerintah untuk memahami apa yang mendorong perubahan ekonomi, sosial dan
lingkungan. OECD mengukur produktivitas dan arus perdagangan global dan
investasi. OECD menganalisa dan membandingkan data untuk memprediksi tren masa
depan. OECD juga menetapkan standar internasional pada berbagai hal, dari
pertanian dan pajak dengan keselamatan bahan kimia.
OECD juga melihat, isu-isu yang langsung
mempengaruhi kehidupan masyarakat
seperti
berapa banyak mereka membayar pajak dan jaminan sosial, dan berapa banyak waktu
senggang yang mereka dapat ambil. Kami membandingkan bagaimana negara yang
berbeda ‘sistem sekolah yang menyiapkan kaum muda mereka untuk kehidupan
modern, dan bagaimana negara yang berbeda’ sistem pensiun akan terlihat setelah
warga mereka di usia tua.
3.
Tampilan 8-2 memberikan alamat situs
dari organisasi akuntansi dunia ,yang banyak diantaranya terlibat dalam
penyusunan standar akuntansi dan aktivitas konvergensi.
Diminta
: pilih salah satu organisasi akuntansi dan carilah situsnya lalu temukan
informasi mengenai keterlibatannya dalam penyusunan standar akuntansi
internasional dan konvergensi internasional .susunlah gambaran rinci tentang
aktivitas organisasi tersebut.
Jawaban:
Badan standar akuntansi di Amerika
Serikat
·
American
Institute of Certified Public Accountants
Suatu
organinsasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya
bagi akuntan publik terdaftar (certified public accountants)saja. Organisasi
ini menerbitkan jurnal bulanan The journal of accountancy dan berpengaruh kuat
bagi perkembangan prinsip-prinsip akuntansi serta norma pemeriksaan di Amerika
Serikat
- Financial Accounting Standards Board
Salah
satu organisai yang memberikan panduan standar untuk pelaporan keuangan. Misi
dari FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan standar akuntansi keuangan
dan pelaporan untuk bimbingan dan pendidikan masyarakat, termasuk emiten,
auditor dan pengguna informasi keuangan.
- Governmental Accounting Standards Board (Dewan standar akuntansi pemerintahan)
Dibuat
pada tahun 1984, GASB membahas masalah-masalah pemerintah, negara bagian dan
lokal pelaporan. Strukturnya mirip dengan yang ada pada FASB’s.
- Securities and Exchange Commission
Lembaga
independen dari pemerintah Amerika Serikat yang memegang tanggung jawab utama
untuk menegakkan hukum federal efek dan mengatur industri efek, pasar saham dan
bangsa pilihan bursa, dan efek elektronik lainnya. SEC diciptakan sebagai
akibat dari Depresi Besar .. Pada waktu itu tidak ada struktur menetapkan
standar akuntansi. SEC mendorong pembentukan badan standar pengaturan swasta
melalui AICPA dan kemudian FASB , percaya bahwa sektor swasta memiliki
pengetahuan yang tepat, sumber daya, dan bakat. SEC bekerja sama dengan
berbagai organisasi swasta dalam hal pengaturan GAAP, tetapi tidak menetapkan
GAAP sendiri.
Publik Amerika Serikat dikejutkan oleh skandal keuangan yang terjadi di Enron, Worldcom dan beberapa perusahaan lain. Skandal tersebut merupakan pukulan berat bagi pasar modal di Amerika Serikat. Kepercayaan publik sebagai salah satu pilar mekanisme pasar modal telah rusak, dan butuh usaha keras untuk memulihkanya kembali. Menurut beberapa survey, masyarakat telah kehilangan kepercayaan terhadap sistem penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan. Mereka memiliki sentimen negatif dan menganggap kasus-kasus yang ditemukan tersebut merupakan puncak gunung es dari kebobrokan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Skandal tersebut bukan hanya melibatkan pucuk pimpinan perusahan-perusahaan ternama di Amerika Serikat tetapi juga melibatkan Arthur Andersen, salah satu dari lima akuntan publik terbesar di dunia. Rekayasa keuangan yang dilakukan oleh pucuk pimpinan dan akuntan publik tersebut, bisa dikategorikan tindakan kriminal, karena mereka dengan beraninya menghancurkan dokumen, memalsu dokumen dan tindakan lainnya yang sangat merugikan para pemegang.
Skandal-skandal tersebut sangat membahayakan bagi keberlangsungan ekonomi di Amerika Serikat. Beberapa pihak bahkan menyebuk bencana keuangan paling serius dalam dasawarsa ini, dan menyejajarkannya dengan peristiwa pengeboman WTC atau “9/11 dalam dunia keuangan”. Walaupun para pelaku telah menerima hukuman yang berat, namun rakyat Amerika Serikat, dalam hal ini diwakili oleh Konggres Amerikan, tidak merasa cukup disitu. Maka konggres Amerika Serikat segera mengambil langkah komprehensif dengan menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes Oxley Act 2002. Konggres berangapan bahwa skandal-skandal keuangan tersebut tidak bisa dilihat sebagai kasus, namun sebuah indikasi perlunya sebuah peraturan yang lebih ketat yang mengatur penyiapan dan pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan peraturan tersebut diharapkan kepercayaan publik bisa pulih lagi sehingga resesi keuangan yang terjadi di tahun 1929 tidak terjadi lagi.
Publik Amerika Serikat dikejutkan oleh skandal keuangan yang terjadi di Enron, Worldcom dan beberapa perusahaan lain. Skandal tersebut merupakan pukulan berat bagi pasar modal di Amerika Serikat. Kepercayaan publik sebagai salah satu pilar mekanisme pasar modal telah rusak, dan butuh usaha keras untuk memulihkanya kembali. Menurut beberapa survey, masyarakat telah kehilangan kepercayaan terhadap sistem penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan. Mereka memiliki sentimen negatif dan menganggap kasus-kasus yang ditemukan tersebut merupakan puncak gunung es dari kebobrokan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Skandal tersebut bukan hanya melibatkan pucuk pimpinan perusahan-perusahaan ternama di Amerika Serikat tetapi juga melibatkan Arthur Andersen, salah satu dari lima akuntan publik terbesar di dunia. Rekayasa keuangan yang dilakukan oleh pucuk pimpinan dan akuntan publik tersebut, bisa dikategorikan tindakan kriminal, karena mereka dengan beraninya menghancurkan dokumen, memalsu dokumen dan tindakan lainnya yang sangat merugikan para pemegang.
Skandal-skandal tersebut sangat membahayakan bagi keberlangsungan ekonomi di Amerika Serikat. Beberapa pihak bahkan menyebuk bencana keuangan paling serius dalam dasawarsa ini, dan menyejajarkannya dengan peristiwa pengeboman WTC atau “9/11 dalam dunia keuangan”. Walaupun para pelaku telah menerima hukuman yang berat, namun rakyat Amerika Serikat, dalam hal ini diwakili oleh Konggres Amerikan, tidak merasa cukup disitu. Maka konggres Amerika Serikat segera mengambil langkah komprehensif dengan menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes Oxley Act 2002. Konggres berangapan bahwa skandal-skandal keuangan tersebut tidak bisa dilihat sebagai kasus, namun sebuah indikasi perlunya sebuah peraturan yang lebih ketat yang mengatur penyiapan dan pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan peraturan tersebut diharapkan kepercayaan publik bisa pulih lagi sehingga resesi keuangan yang terjadi di tahun 1929 tidak terjadi lagi.
4.
Bacaan ini membahas banyaknya organisasi
yang terlibat dengan aktivitas konvergensi intenasional ,termaksud IASB, UNI
EROPA, dan IFAC.
Diminta:
a. Cari
persamaan dan perbedaan ketiga organisasi ini dari segi prosedur penyusun
standar mereka ?
b. Pada
tingkat dan jenis usaha seperti apakah standar ini ditunjukan ?
c. Berikan
komentar singkat atas laporan ini” Penerimaan standar akuntansi internasional
selama ini dan dimasa yang akan datang , secara signifikan terpusat
diperusahaan yang beroperasi dilebih dari satu Negara “.
Jawaban A:
v IFAC
IFAC
merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118
negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan pada tahun
1977, misi IFAC adalah “untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi
secara konsisten demi kepentingan umum.” Majelis IFAC yang bertemu 2,5 tahun,
memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini
memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18
negara yang dipilih untuk masa 2,5 tahun.
v IASB
Badan Standar Akuntansi Internasioanl (IASB), merupakan badan pembuat standarsektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturasi pada tahun 2001. IASB mewakili organisasi akuntansi dari sekitar 100 negara. Dengan sedemikian luasnya dasar dukungan ini, IASB merupakan kekuatan pendorong dalam penentuan standar akuntansi. Standar IASB sangat kompatibel dengan standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang menggunakan akuntansi Anglo Saxon. Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh dunia. Sebagai contoh, standar-standar itu (1) digunakan oleh banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional; (2) digunakan sebagai acuan internasional di kebanyakan negara-negara industri utama dan negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri; (3) diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut IFRS; dan (4) diakui oleh Komisi Eropa dan badan supranasional.
Badan Standar Akuntansi Internasioanl (IASB), merupakan badan pembuat standarsektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturasi pada tahun 2001. IASB mewakili organisasi akuntansi dari sekitar 100 negara. Dengan sedemikian luasnya dasar dukungan ini, IASB merupakan kekuatan pendorong dalam penentuan standar akuntansi. Standar IASB sangat kompatibel dengan standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang menggunakan akuntansi Anglo Saxon. Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh dunia. Sebagai contoh, standar-standar itu (1) digunakan oleh banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional; (2) digunakan sebagai acuan internasional di kebanyakan negara-negara industri utama dan negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri; (3) diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut IFRS; dan (4) diakui oleh Komisi Eropa dan badan supranasional.
Kerangka
Dasar IASB Disetujui oleh IASC pada April 1989 untuk dipublikasikan pada Juli
1989 dan kemudian diadopsi pada April 2001. Kerangka dasar ini merumuskan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna
eksternal.
Kerangka
dasar ini:
a.
Tujuan laporan keuangan
b.
Karakteristik kualitatif yang menentukan
manfaat informasi dalam laporan keuangan.
c.
Definisi,pengakuan dan pengukuran unsure
yang membentuk laporan keuangan
d.
Konsep modal dan pemeliharaan modal.
v
Uni Eropa
Salah
satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa . Untuk
mencapai tujuan ini EC telah memperkenalkan derektif dan mengambil langkah
inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
·
Perolehan modal dalam tingkat EU
·
Membuat kerangka dasar hukum umum untuk
pasar surat berharga dan derivative yang terintegrasi
·
Mencapai satu set standar akuntansi
tungl untuk perusahaan perusahaan yang sahamnya tercatat.
Jawaban B
IFAC ( International Federation of Accountants )
Federasi Akuntan Internasional (IFAC) adalah organisasi
global bagi profesi akuntansi. IFAC memiliki 167 anggota dan asosiasi di 127
negara dan yurisdiksi, yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan dipekerjakan
dalam praktek umum, industri dan perdagangan, pemerintah, dan akademisi.
Organisasi, melalui Dewan penetapan standar yang independen, menetapkan standar
internasional tentang etika, audit dan jaminan, pendidikan akuntansi, dan
akuntansi sektor publik. Hal ini juga mengeluarkan panduan untuk mendorong
kinerja berkualitas tinggi dengan akuntan profesional dalam bisnis. Didirikan
pada tahun 1977, IFAC merayakan ulang tahun ke 30 pada tahun 2007.
Untuk memastikan kegiatan IFAC dan badan pengaturan
independen standar yang didukung oleh IFAC responsif terhadap kepentingan
publik, sebuah Public Interest Oversight Board (PIOB) didirikan pada Februari
2005.
IFAC dan anggotanya bekerjasama untuk mengembangkan
IFACnet, yang diluncurkan pada tanggal 2 Oktober 2006. IFACnet menyediakan
akuntan profesional di seluruh dunia dengan one-stop acces untuk berbagai
sumber , termasuk bimbingan praktek yang baik, artikel, dan alat-alat dan
teknik.Di antara inisiatif utama IFAC adalah penyelenggaraan Kongres Akuntan
Dunia.
1.
Internasional
Auditing and Assurance Standards Board
Internasional Auditing and Assurance Standards Board
atau IAASB adalah penetapan standar independen yang dibentuk oleh Dewan IFAC
untuk mengembangkan Standar Internasional tentang Audit. Standar Internasional
tentang Audit meliputi berbagai layanan yang ditawarkan oleh akuntan
profesional di seluruh dunia seperti audit, review, jaminan lainnya, kontrol
kualitas dan layanan terkait IAASB juga memfasilitasi badan lembaga anggota
untuk mengkonvergensi standar nasional mereka dengan Standar Internasional
Audit di IFAC.Tujuan IAASB , mencakup ruang lingkup kegiatan dan
keanggotaan yang diatur dalam Acuan Persyaratan . Public Interest Oversight
Board mengawasi pekerjaan IAASB.
2.
International
Public Sector Accounting Standards Board
IFAC mendirikan atau International Public Sector
Accounting Standard Board atau IPSASB untuk mengembangkan Standar Akuntansi
Sektor Publik Internasional (IPSAS). Standar-standar ini didasarkan pada
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK) yang dikeluarkan oleh IASB
dengan modifikasi yang cocok dan relevan untuk akuntansi sektor publik.
3.
International
Accounting Education Standards Board
Dewan Internasional Standard Pendidikan Akuntansi atau
IAESB didirikan oleh IFAC untuk mengembangkan silabus pedoman pendidikan
yang seragam untuk diadopsi oleh semua anggotanya. Badan akuntansi diperlukan
untuk mempertimbangkan standar-standar pendidikan saat merumuskan sistem
pendidikan mereka.
4.
International
Ethics Standards Board for Accountants
Dewan Internasional Standard Etika Akuntan
mengembangkan Kode Etik model Akuntan Profesional yang harus diikuti oleh
akuntan profesional di seluruh dunia.
IASB
IFRS merupakan produk dari IASB (International
Accounting Standard Board). IASB adalah sebuah lembaga pembuat standar
akuntansi untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar yang dibuat oleh IASB,
saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia.bisnis diIndonesia. Hal
ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan
perkembangan bisnis dunia. Pada tahun 1994, IAI baru memulai dan berkomitmen
untuk mengikuti IASB dan melakukan perubahan-perubahan secara perlahan dan
bertahap ke dalam PSAK.
Berarti perkembangan sejarah akuntansi di Indonesia
telah mengalami masa-masa yang panjang dan sulit. Di awali dari belum memiliki
standar akuntansi yang jelas, hingga pada tahun 1974 mengenal US GAAP dan
menjadikan GAAP sebagai Standar Akuntansi Indonesia pada tahun 1984.
Dilanjutkan pada tahun 1994, IAI mulai berkomitmen untuk mengikuti IAS.
Hingga saat ini, IAI telah mempersiapkan PSAK yang berpedoman pada IFRS dan
akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2012.
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) merupakan
badan pembuat standar akuntansi sektor swasta yang independen yang didirikan
pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan
direstrukturasi pada tahun 2001. IASB mewakili organisasi akuntansi dari
sekitar 100 negara. Dengan sedemikian luasnya dasar dukungan ini, IASB
merupakan kekuatan pendorong dalam penentuan standar akuntansi. Standar IASB
sangat kompatibel dengan standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat,
Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang menggunakan akuntansi Anglo Saxon.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di
seluruh dunia. Sebagai contohnya yaitu:
·
Digunakan oleh
banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional.
·
Digunakan
sebagai acuan internasional di kebanyakan negara-negara industri utama dan
negara-negara pasar berkembang yang membuat standarnya sendiri.
·
Diterima oleh
banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing atau
domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun menurut IFRS.
·
Diakui oleh
Komisi Eropa dan badan supranasional lainnya.
Jawaban C
Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan.Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan
cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan
terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan
yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan
nilai pemegang saham yang meningkat.
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi.
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat
pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya. Perkembangan pengungkapan ini
meliputi: Konsep – konsep pengungkapan, Kebutuhan Pengaturan
Pengungkapan, Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat.
Praktik
Pelaporan dan Pengungkapan meliputi: Pengungkapan Informasi Progresif,
Pengungkapan Segmen, Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial, Pengungkapan Khusus
Bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik Dan Prinsip Akuntansi Yang
Diguanakan, Pengungkapan Pengelolah Perusahaan, Pengungkapan dan Laporan Bisnis
di Internet.
Pengungkapan
Laporan Tahunan Di Negara-Negara Pasar Berkembang dalam hal ini perusahaan di
negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel
dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Akan tetapi,
investor menuntut informasi tentang perusahaan yang bias dipercaya dan tepat
waktu di negara berkembang dengan pasar yang baru muncul. Regulator telah
merespons tuntutan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih
kuat, dengan meningkatkan pengawasan dan usaha pelaksanaan mereka.
Implikasi
Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan Dan Para Manajer dalam hal ini Para manajer
dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan
informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin meningkat di seluruh dunia.para
manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam
bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan,
seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
5.
Bab
ini berisi kronologi peristiwa-peristiwa dalam sejarah penyusunanstandar
akuntansi internasional.
Diminta: pertimbangkan adopsi komisi Eropa tahun
1995akan pendekatan baru terhadap penyelarasan akuntansi.
Jawaban:
1995
– Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan baru dalam harmonisasi akuntansi
yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan
pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
6.
Tampilan
8-3 memperlihatkan standar IASB terkini dan nama-namanya
Diminta: dengan menggunakan informasi dari situs IASB (www.iasb.org)
atau informasi lainnya yg ada, susun daftar terbaru standar IASB
Jawaban:
IAS
1 Presentation of Financial Statements
IAS
2 Inventories
IAS
3 Consolidated Financial Statements Superseded in 1989 by IAS 27 and IAS 28
IAS
4 Depreciation Accounting Withdrawn in
IAS
5 Information to Be Disclosed in Financial Statements Superseded by IAS 1
effective 1 July 1998
IAS
6 Accounting Responses to Changing Prices Superseded by IAS 15, which was
withdrawn December
IAS
7 Statement of Cash Flows
IAS
8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
IAS
9 Accounting for Research and Development Activities Superseded by IAS 38
effective 1 July
IAS
10 Events After the Reporting Period
IAS
11 Construction Contracts Will be superseded by IFRS 15 as of 1 January 2017
IAS
12 Income Taxes
IAS
13 Presentation of Current Assets and Current Liabilities Superseded by IAS 1
effective 1 July
IAS
14 Segment Reporting Superseded by IFRS 8 effective 1 January 2009
IAS
15 Information Reflecting the Effects of Changing Prices Withdrawn December
2003
IAS
16 Property, Plant and Equipment
IAS
17 Leases
IAS
18 Revenue Will be superseded by IFRS 15 as of 1 January 2017
IAS
19 Employee Benefits (1998) Superseded by IAS 19 (2011) effective 1 January
2013
IAS
19 Employee Benefits (2011)
IAS
20 Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
IAS
21 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
IAS
22 Business CombinationsSuperseded by IFRS 3 effective 31 March 2004
IAS
23 Borrowing Costs
IAS
24 Related Party Disclosures
IAS
25 Accounting for Investments Superseded by IAS 39 and IAS 40 effective
IAS
26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
IAS
27 Separate Financial Statements (2011)
IAS
27 Consolidated and Separate Financial Statements Superseded by IFRS 10, IFRS
12 and IAS 27 (2011) effective 1 January 2013
IAS
28 Investments in Associates and Joint Ventures (2011)
IAS
28 Investments in Associates Superseded by IAS 28 (2011) and IFRS 12 effective
1 January 2013
IAS
29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
IAS
30 Disclosures in the Financial Statements of Banks and Similar Financial
Institutions
Superseded
by IFRS 7 effective 1 January 2007
IAS
31 Interests In Joint Ventures Superseded by IFRS 11 and IFRS 12 effective 1
January 2013
IAS
32 Financial Instruments: Presentation
IAS
33 Earnings Per Share
IAS
34 Interim Financial Reporting
IAS
35 Discontinuing OperationsSuperseded by IFRS 5 effective 1 January 2005
IAS
36 Impairment of Assets
IAS
37 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
IAS
38 Intangible Assets
IAS
39 Financial Instruments: Recognition and Measurement Superseded by IFRS 9 effective 1 January 2018 where IFRS
9 is applied
IAS
40 Investment Property
IAS
41 Agriculture
7.
Biografi
dari anggota badan pengurus IASB saat ini dapat ditemukan di situs IASB (www.iasb.org)
diminta: pelajari angota-anggotabadan pengurus saat
ini. Pelajari asal Negara mereka dan pekerjaan mereka sebelum bergabung
disini.manakah anggota sebelumnya yang telah bekerja badan pengurus Standar
Akuntansi di Nergaranya?
Jawaban:
The International Accounting Standards Board (IASB)
is the independent, accounting standard-setting
body of the IFRS Foundation.
The IASB was founded on April 1, 2001, as the successor to the International
Accounting Standards Committee (IASC). It is responsible for
developing International
Financial Reporting Standards (the new name for International
Accounting Standards issued after 2001), and promoting the use and
application of these standards
Foundation
On December 31, 2001, the International Accounting Standards
Foundation (IASF) was incorporated as a tax-exempt organization in the U.S. state of Delaware.[2] On February
6, 2001, the International Financial
Reporting Standards Foundation was also incorporated as a tax-exempt
organization in Delaware.The IFRS Foundation is an independent, not-for-profit
organisation. Its primary mission is to develop, in the public interest, a
single set of high-quality, understandable, enforceable and globally accepted International
Financial Reporting Standards (IFRS) based upon clearly articulated
principles.
IFRS are developed by the International Accounting Standards Board
(IASB), the independent standard-setting body of the IFRS Foundation. The IASB
assumed accounting standard-setting responsibilities from its predecessor body,
the International
Accounting Standards Committee (IASC), on March 1, 2001. This was
the culmination of a restructuring based on the recommendations of the report Recommendations
on Shaping IASC for the Future.The IASB forms part the three-tier structure
employed by the IFRS Foundation and is responsible for setting the IFRS and
related technical activities. The IASB is overseen by the Trustees of the IFRS
Foundation, responsible for the organisation's governance, the appointment of
IASB members and funding. The IFRS Foundation is publicly accountable to a
Monitoring Board of capital market authorities.
Members
The IASB originally had 14 full-time Board members, each with one vote.They
are selected as a group of experts with a mix of experience of
standard-setting, preparing and using accounts, and academic work.At their
January 2009 meeting the Trustees of the Foundation concluded the first part of
the second Constitution Review, announcing the creation of a Monitoring Board
and the expansion of the IASB to 16 members and giving more consideration to
the geographical composition of the IASB.
The IFRS Interpretations Committee has 14 members. Its brief is to provide
timely guidance on issues that arise in practice.
A unanimous vote is not necessary in order for the publication of a
Standard, exposure draft, or final "IFRIC" Interpretation. The
Board's 2008 Due Process manual stated that approval by nine of the members is
required.
As of July 2014, the members included
- Hans Hoogervorst (Chairman), Netherlands, former Minister of Health, Minister of Finance
- Ian Mackintosh (Vice-chairman), New Zealand, former Coopers & Lybrand, Chief Accountant Australian Securities and Investments Commission
- Stephen Cooper, UK, UBS Investment Research
- Phillipe Danjou, France, former Arthur Andersen, AMF (Financial Markets Authority of France)
- Martin Edelmann, former Group Reporting at Deutsche Bank AG
- Patrick Finnegan, USA, formerly of the CFA Institute
- Gary Kabureck (USA)
- Sue Lloyd (New Zealand)
- Amaro Luiz de Oliveira Gomes (Brazil)
- Takatsugu Ochi (Japan)
- Darrel Scott (South Africa)
- Mary Tokar (USA)
- Chungwoo Suh (Korea Republic)
- Zhang Wei-Guo, China, former Professor in Shanghai, China Acc. Standards Committee
Former IASB members include James J. Leisenring,
Robert P. Garnett, Mary Barth, David Tweedie, Gilbert Gélard, Warren McGregor, and Tatsumi
Yamada.
Chairmen
On July 1, 2011, Hans Hoogervorst succeeded David Tweedie as
Chairman. David Tweedie had served as the Board's Chairman since its creation
in 2001
Due process
The IASB Handbook describes the
consultative arrangements of the IASB.The Board also publishes a brief guide on
how standards are developed
Funding
The IFRS Foundation raises funds for the
operation of the IASB.Most contributors are banks and other companies which use
or have an interest in promoting international standards. In 2008, American
companies gave £2.4 million, more than those of any other country. However,
contributions fell in the wake of the financial
crisis of 2007–2010, and a shortfall was reported in 2010
8.
Jawaban:
Daftar revisi psak:
PSAK 1 Penyajian Laporan
Keuangan (Revisi 2009)
PSAK 2 Laporan Arus Kas
(Revisi 2009)
PSAK 3 Laporan Keuangan
Interim (Revisi 2010)
PSAK 4 Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Revisi 2009)
PSAK 5 Segmen Operasi
(Revisi 2009)
PSAK 7 Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi (Revisi 2009)
PSAK 8 Peristiwa Setelah
Akhir Periode Pelaporan (Revisi 2010)
PSAK 10 Pengaruh Perubahan
Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
PSAK 12 Ventura Bersama
(Revisi 2009)
PSAK 13 Properti
Investasi (Revisi 2011)
PSAK 14 Persediaan
(Revisi 2008)
PSAK 15 Investasi pada
Asosiasi (Revisi 2009)
PSAK 16 Aset Tetap
(Revisi 2011)
PSAK 18 Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya (Revisi 2010)
PSAK 19 Aset Tidak
Berwujud (Revisi 2009)
PSAK 22 Kombinasi Bisnis
(Revisi 2010)
PSAK 23 Pendapatan
(Revisi 2009)
PSAK 24 Imbalan Kerja
(Revisi 2010)
PSAK 25 Kebijakan
Akuntansi, Estimasi, Kesalahan (Revisi 2009)
PSAK 26 Biaya Pinjaman
(Revisi 2011)
PSAK 28 Akuntansi
Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
PSAK 30 Sewa (Revisi
2011)
PSAK 31 Instrumen
Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
PSAK 33 Akuntansi
Pertambangan Umum (Revisi 2011)
PSAK 34 Kontrak
Kontruksi (Revisi 2010)
PSAK 36 Akuntansi
Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
PSAK 38 Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
PSAK 45 Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
PSAK 46 Pajak
Penghasilan (Revisi 2010)
PSAK 48 Penurunan Nilai
Aset (Revisi 2009)
PSAK 50 Instrumen
Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
PSAK 53 Pembayaran
Berbasis Saham (Revisi 2010)
PSAK 55 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2011)
PSAK 56 Laba per Saham
(Revisi 2010)
PSAK 57 Kewajiban Diestimasi,
Kewajiban dan Aset Kontinjensi (Revisi 2009)
PSAK 58 Aset Tidak
Lancar
PSAK 60 Instrumen
Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61 Akuntansi Hibah
Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK 62 Kontrak Asuransi
PSAK 63 Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64 Eksplorasi dan
Evaluasi Sumber Daya Mineral
PSAK 107 Akuntansi
Ijarah
PSAK 108 Penyelesaian
Utang Piutang Murabahah
PSAK 109 Akuntansi Zakat
Infaq Sedekah
PSAK 110 Akuntansi
Hawalah
PSAK 111 Akuntansi
Asuransi Syariah
PSAK ETAP
Daftar revisi IASB:
December 2003 saw the publication in final form of thirteen
revised International Accounting Standards (IASs) arising out of the
“improvements project”. These are:
- IAS 1 Presentation of Financial Statements
- IAS 2 Inventories
- IAS 8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and
Errors
- IAS 10 Events after the Balance Sheet Date
- IAS 16 Property, Plant and Equipment
- IAS 17 Leases
- IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
- IAS 24 Related Party Disclosures
- IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statements
- IAS 28 Investments in Associates
- IAS 31 Interests in Joint Ventures
- IAS 33 Earnings per Share
- IAS 40 Investment Property
Perbedaan:
PSAK 2 Laporan Arus Kas
(Revisi 2009)
PSAK 3 Laporan Keuangan
Interim (Revisi 2010)
PSAK 5 Segmen Operasi
(Revisi 2009)
PSAK 7 Pengungkapan
Pihak-Pihak Berelasi (Revisi 2009)
PSAK 10 Pengaruh
Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
PSAK 18 Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya (Revisi 2010)
PSAK 19 Aset Tidak
Berwujud (Revisi 2009)
PSAK 22 Kombinasi Bisnis
(Revisi 2010)
PSAK 23 Pendapatan
(Revisi 2009)
PSAK 24 Imbalan Kerja
(Revisi 2010)
PSAK 26 Biaya Pinjaman
(Revisi 2011)
PSAK 28 Akuntansi
Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
PSAK 31 Instrumen
Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
PSAK 33 Akuntansi
Pertambangan Umum (Revisi 2011)
PSAK 34 Kontrak
Kontruksi (Revisi 2010)
PSAK 36 Akuntansi
Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
PSAK 38 Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
PSAK 45 Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
PSAK 46 Pajak
Penghasilan (Revisi 2010)
PSAK 48 Penurunan Nilai
Aset (Revisi 2009)
PSAK 50 Instrumen
Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
PSAK 53 Pembayaran
Berbasis Saham (Revisi 2010)
PSAK 55 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2011)
PSAK 57 Kewajiban
Diestimasi, Kewajiban dan Aset Kontinjensi (Revisi 2009)
PSAK 58 Aset Tidak
Lancar
PSAK 60 Instrumen
Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61 Akuntansi Hibah
Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK 62 Kontrak Asuransi
PSAK 63 Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64 Eksplorasi dan
Evaluasi Sumber Daya Mineral
PSAK 107 Akuntansi
Ijarah
PSAK 108 Penyelesaian
Utang Piutang Murabahah
PSAK 109 Akuntansi Zakat
Infaq Sedekah
PSAK 110 Akuntansi
Hawalah
PSAK 111 Akuntansi
Asuransi Syariah
9.
Bagaimana
setiap perbedaan itu memengaruhi neraca dan laporan laba rugi? Bagaimana setiap
perbedaan tersebut memengaruhi rasio keuangan di bawah ini yang digunakan oleh
para analis?
a.
Likuiditas:
rasio lancer
b.
Kesanggupan
pelunasan: utang terhadap ekuitas; utang terhadap asset
c.
Profitabilitas:
keuntungan atas asset; keuntungan atas ekuitas
Beberapa argument yang melatarbelakangi konvergensi ke IFRS adalah bahwa
Perbedaan standar akuntansi akan menjadi hambatan investasi antar Negara,
ketika terdapat keseragaman standar akuntansi maka investor di Negara lain akan
memudahkan investor/calon investor, kreditur/calon kreditur memahami laporan
keuangan perusahaan. Dari sisi akuntansi akan konvergensi ke IFRS meningkatkan
kualitas pelaporan laporan keuangan ke pasar modal. Studi-studi empiris
sebelumnya menyatakan bahwa adopsi IFRS secara mandatory berkaitan dengan
likuiditas pasar dan penurunan biaya modal (cost of capital) perusahaan. Selain
itu penggunaan praktik akuntansi yang sama di berbagai negara akan memudahkan
investor dalam mendeteksi manajemen laba. Ewert dan Wagenhof (2005) menyatakan
bahwa standar akuntansi yang semakin ketat dapat menurunkan manajemen laba dan
meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Webster dan Thompson (2005) menguji
kualitas laba dari perusahaan kanada yang terdaftar di Bursa Efek Kanada dan
Amerika dimana perusahaan Kanada yang menggunakan standar akuntansi yang
principal based mempunyai kualitas akrual yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan Amerika yang US GAAP yang rules based. Barth et.al (2008) menemukan
bahwa perusahaan yang menggunakan standar akuntansi keuangan internasional
menunjukkan tingkan perataan laba dan manajemen laba dan mempunyai korelasi yang
tinggi antara laba akuntansi dan harga saham dan return. Lantto (2007) meneliti
apakah IFRS menaikkan kegunaan informasi akuntansi di Finlandia, dengan
melakukan survey pada manajer, analis laporan keuangan dan auditor hasil
penelitian menyatakan bahwa baik auditor, manajer dan analis berpendapat bahwa
laporan keuangan yang disusun berdasarkan IFRS dapat diandalkan.dan relevan.
Namun demikian terdapat banyak studi empiris yang menyatakan sebailknya
Goncharov dan Zimmerman (2003) menganalisis tingkat earnings management
menggunakan discretionary accrual pada perusahaan yang laporan keuangannya
menggunakan IAS, German GAAP dan US GAAP, menemukan bahwa tingkat earnings
management pada perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan IAS dan German
GAAP adalah relative sama sedangkan earning management pada tingkat yang lebih
rendah pada perusahaan yang menggunakan US GAAP. Leuz (2003) membandingkan
asymetri informasi dan likuiditas pasar dari perusahaan di Jerman yang
menggunakan IAS dan US GAAP, menemukan bahwa Bid ask spred dan volume
perdagangan saham antara perusahaan yang menggunakan IAS dan US GAAP tidak
berbeda secara signifikan. Zhou et.al meneliti apakah perusahaan Cina setelah
mengadopsi IAS mempunyai kualitas Ari Dewi Cahyati 6 laba yang lebih baik dan
menemukan bahwa perusahaan yang mengadopsi IAS cenderung melakukan manajemen
laba daripada perusahaan yang bukan mengadopsi IAS. 3. Penutup Konvergensi ke
IFRS diharapkan akan membawa dampak positif diantaranya. Dari sisi ekonomi
adalah dengan adanya standar yang seragam maka akan mengurangi hambatan
investasi lintas Negara dan dari sisi akuntansi adalah meningkatnya kualitas
laporan keuangan. Hal sejalan dengan tujuan konvergensi IFRS adalah menjadikan
laporan keuangan menghasilkan informasi yang valid untuk aset, hutang, ekuitas,
pendapatan dan beban perusahaan, meningkatkan komparabilitas laporan keuangan,
menyajikan informasi yang relevan dan reliable serta dapat dimengerti, dan
laporan keuangan dapat diterima secara global. Standar IFRS yang berbasis prinsip,
lebih condong pada penggunaan nilai wajar, dan pengungkapan yang lebih banyak
dan rinci diharapkan dapat mengurangi manajemen laba. Jadi secara teoritis
konvergensi IFRS diharapkan mengurangi manajemen laba yang dilakukan
perusahaan.
Diminta: pahami standar yang
mengijinkan penggunaan laporan akuntansi alternative. Gambarkan secara singkat,
bagi setiap standar tersebut, laporan pembanding dan laporan alternative yang
diijinkan. Hingga sejauh manakah penggunaan laporan yang berbeda-beda ini
mengurangi keterbandingan laporan keuangan yang dihasilkan?
IAS 1 - Presentation of Financial Statement
TUJUAN
Dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose
financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan
periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
Pernyataan ini mengatur:
1.
persyaratan bagi penyajian laporan keuangan
2.
struktur laporan keuangan
3.
persyaratan minimum isi laporan keuangan
Tujuan IAS 2
Tujuan dari IAS 2 adalah untuk menentukan perlakuan akuntansi untuk
persediaan. Ini memberikan panduan untuk menentukan biaya persediaan dan untuk
selanjutnya mengakui beban, termasuk setiap penurunan-down menjadi nilai
realisasi bersih. Hal ini juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan
untuk menentukan biaya persediaan.
IAS 8
kalau kita lihat tujuan dari standar ini bisa di ringkas sebagai beriktut:
1.
Menentukan
kriteria dalam memilih dan merubah kebijakan akuntansi
2.
Menentukan
perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:
·
perubahan kebijakan akuntansi;
·
perubahan estimasi; dan
·
errors (pada saat terjadi kesalahan).
Perubahan Kebijakan
Akuntansi
Setelah
kita memiliki dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten, masalah yang
mungkin muncul dikemudian hari adalah bagaimana jika kita ingin merubah
kebijakan akuntansi kita?
Kita diijinkan untuk merubah kebijakan akuntansi sepanjang perubahan
tersebut memenuhi syarat yang diatur dalam paragraf 14 IAS 8 (PSAK 25) sebagai
berikut:
"An entity shall change an accounting policy only if the change:
"An entity shall change an accounting policy only if the change:
a.
is required by an IFRS; or
b.
results in the financial statements providing reliable
and more relevant information about the
effects of transactions, other events or conditions on the entity’s financial
position, financial performance or cash flows."
Persyaratan ini dibuat untuk menjamin konsistensi dalam laporan keuangan
yang dihasilkan oleh
entitas.
Namun, perlu diingat hal-hal terkait perubahan kebijakan sebagai berikut:
1. Tidak disebut perubahan kebijakan apabila:
1. Tidak disebut perubahan kebijakan apabila:
· substansi
transaksi berbeda dengan transaksi sebelumnya
· transaksi
yang baru belum pernah terjadi sebelumnya atau sebelumnya tidak material
Pengecualian untuk:
·
Penerapan awal suatu kebijakan untuk menilai-kembali
aset sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Takberwujud tidak
mengacu pada standar ini tapi mengacu pada standar terkait.
·
Kenapa
diatur berbeda? karena meskipun ini merupakan perubahan kebijakan akuntansi perubahan
tersebut tidak perlu diterapkan secara retrospektif sebagaimana umumnya
perubahan kebijakan akuntansi.
·
Apa itu retrospektif? kita lihat di bahasan
selanjutnya :
·
Nah, sekarang bagaimana perlakuan akuntansinya kalau
kita melakukan perubahan kebijakan akuntansi? Jawabannya adalah tergantung
sebabnya. Sebab yang diijinkan hanya ada 2 sebagaimana didiskusikan diatas :
·
required by an IFRS
·
Kalau perubahan tersebut disyaratkan oleh suatu
standar akuntansi maka mengacu kepada ketentuan transisi atau kalau tidak ada
maka diterapkan secara Retrospektif.
·
results in the financial statements providing reliable
and more relevant information about the effects of transactions, other events
or conditions on the entity’s financial position, financial performance or cash
flows. (atau bisa disebut "changes an accounting policy voluntarily"
yaitu perubahan secara sukarela)
·
Apabila perubahan dilakukan secara sukarela maka
perubahan tersebut harus diterapkan secara Retrospektif.
IAS 16
Di dalam
PSAK 16 yang dimaksud dengan aset tetap adalah aset berwujud yang:
a.
Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang dan jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
b.
Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode.
IAS 21
Standar ini
menunjukkan bagaimana untuk menterjemahkan laporan keuangan dalam mata uang
presentasi, yang merupakan mata uang dimana laporan keuangan disajikan.Ini
kontras denagn mata uang fungsional, yang merupakan mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana entitas beroperasi.Masalah utama adalah nilai tukar, yang
harus digunakan, dan dimana dampak perubahan kurs dicatat dalam laporan
keuangan.
IAS 31
Partisipasi dalam Ventura Bersama
yang
dikeluarkan tanggal 1 Januari 2009
Ekstrak ini
disusun oleh IASC Yayasan staf dan belum disetujui oleh IASB. Untuk persyaratan referensi
harus dilakukan untuk Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Standar ini
harus diterapkan dalam akuntansi bagian partisipasi dalam usaha bersama dan
pelaporan usaha patungan aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan
keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang
mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. Namun, tidak berlaku untuk
venturer kepentingan dalam entitas dikendalikan bersama oleh:
a.
Modal ventura
organisasi, atau
b. Reksa dana,
reksa dana dan entitas yang sama termasuk investasi terkait dana asuransi yang pada
saat pengakuan awal ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi
atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk perdagangan dan dicatat sesuai
dengan IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
IAS 33
EARNING PER SHARE
Laba per
saham (LPS) banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan. Ƒ
LPS dengan
ringkas menyaji kan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saharn beredar. ƒ LPS
dikaitkan dengan harga per saham (price-earning ratio) Æ memberikan gambaran
tentang kinerja perusahaan perusahaan dibanding dibanding dengan uang yang
ditanam ditanam pemilik perusahaan. ƒDua variabel penentu LPS, yaitu: ƒ
1.
jumlah laba dalam satu periode; dan ƒ
2.
jumlah saham biasa yang beredar selama periode ber
sangkutan.
Properti Investasi (IAS 40)
Definisi:
Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13
sebagai: tanah, bangunan atau bagian dari bangunan, atau
keduanya, yang dikuasai oleh entitas (atau lesseemelalui finance
lease) untuk mendapat rental atau capital gain, atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
·
Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif;
atau
·
Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
ALTERNATIF
Sebelum
tahun 2005 IAS 2 membolehkan penggunaan tiga alternatif pengukuran kos
persediaan, yaitu metode FIFO dan Rata-rata Tertimbang yang oleh IAS 2
disebut sebagai ?benchmark treatments?, serta satu lagi metode yang oleh IAS 2
disebut sebagai ?allowed alternative treatments? yaitu metode LIFO. Namun
efektif mulai 1 Januari 2005 IFRS tidak membolehkan penggunaan metode
LIFO, sehingga metode pengukuran kos yang berlaku tinggal metode FIFO dan
metode Rata-rata Tertimbang. Pembatasan penggunakan metode akuntansi semacam
ini merupakan indikasi bahwa IFRS pada dasarnya tidak sepenuhnya menggunakan
principles-based, bahkan dalam kasus akuntansi persediaan menjadi lebih
rules-based dibanding US GAAP.
Pada
dasarnya metode LIFO telah lama digunakan di US dalam yurisdiksi tertentu,
sebagai contoh di US metode ini telah lama digunakan untuk memenuhi
kepentingan pemenuhan pajak, yaitu karena pengalaman yang cukup panjang
terjadinya kecenderungan kenaikan harga, sehingga untuk kepentingan pajak
metode LIFO dianjurkan untuk digunakan agar menghasilkan pelaporan laba dan
pembayaran pajak yang lebih kecil. Dalam kasus ini FASB menghadapi kendala yang
cukup berat bahkan tidak mungkin bisa melakukan konvergensi dengan IFRS,
kecuali undang-undang pajak di US juga diubah menjadi tidak membolehkan
penggunaan metode LIFO. Namun demikian jika undang-undang pajak diubah jelas
akan memberikan dampak sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan
yang beroperasi di US. Di sisi lain, SIC (the Standing Interpretations
Committee), yaitu komite yang bertugas untuk menginterpretasikan IFRS,
menyatakan bahwa perusahaan harus menggunakan formula kos yang sama untuk
seluruh persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, perbedaan lokasi
geografis persediaan tidak bisa digunakan sebagai pembolehan penggunaan formula
kos yang berbeda. Sama dengan paragraf sebelumnya, Uraian dalam paragraf ini
mengindikasikan bahwa IFRS lebih condong ke rules-based dibanding ke
principles-based.
Sebagaimana
halnya US GAAP, IFRS juga mengharuskan penggunaan metode akuntansi secara
konsisten, kecuali perubahan metode pengukuran kos tersebut dipandang memenuhi
kriteria IAS 8. Namun demikian untuk persediaan yang memiliki sifat dan fungsi
yang berbeda dimungkinkan untuk menggunakan metode pengukuran kos yang berbeda,
tetapi jika sifat dan fungsinya sama, meskipun lokasi geografisnya berbeda,
pengukuran kos persediaan tetap harus menggunakan metode yang sama. Untuk
persediaan yang perputarannya rendah, serta disediakan dan dipisahkan untuk proyek-proyek
tertentu, dimungkinkan untuk menggunakan metode identifikasi khusus dalam
pengukuran kosnya. Dalam hal penilaian persediaan, IFRS (IAS2) menetapkan
bahwa the lower of cost and net realizable value harus digunakan sebagai basis
penilaian persediaan.
11.
Perimbangan
uraian di bawah ini mngenai laba bersih dan ekuitas pemegang saham dari IFRS
kepada GAAP Amerika Serikat oleh perusahaan Swiss, Novartis.
Diminta: hitung keuntungan
atas ekuitas (ROE) dengan menggunakan IFRS dan GAAP Amerika Serikat untuk tahun
2005 dan 2004. Apakah perbedaan penting antara IFRS dan GAAP AS yang
diungkapkan dalam uraian ini? Apakah perbedaan tersebut konsisten antara dua tahun
it? Bagaimana ketaan IFRS versus GAAP AS memengaruhi prasyarat perjanjian
kredit untuk keuntungan atas ekuitas minimum?
Penjelasan:
Return of Equity (ROE) / Keuntungan atas ekuitas pada tahun 2005 lebih
tinggi dibanding tahun 2004 perbedaannya 0,00848505.
IFRS 2005
0,18517067
2004
0,17180265
Penjelasan:
ROE dibawah IFRS pada tahun 2005 lebih tinggi dari tahun 2004.
The Bottom Line (Intinya)
Despite documented research indicating a higher accounting quality
experienced by firms that either follow the IFRS or switched to the IFRS from
the GAAP, there is a doubt and concern from the FASB regarding the application
and implementation of principle-based standards in the U.S. A solution may be
that the IFRS should accept some FASB standards to accommodate the needs of the
U.S. constituents and stakeholders.
Despite the convergence efforts made on financial performance reporting, it
appears that the main issues lie with the difference in the approach of the
U.S. GAAP and IFRS. The IFRS is more dynamic and is continuously being revised
in response to an ever-changing financial environment.
It's anyone's guess how this convergence will evolve and impact the
accounting profession in the U.S. From a legal perspective, companies will be
required to disclose qualitative and quantitative information about contracts
with customers, including a maturity analysis for contracts extending beyond a
year, as well as the inclusion of any significant judgments and changes in
judgments made in applying the proposed standard to those contracts. Maybe the
answer lies in the need to consider a more in-depth study and an examination of
the factors influencing the molding or development of a country's accounting
system.
Diminta: Jwablah setiap
pertanyaan di bawah ini.
Jawaban
a.
ii perkiraan
harga jual biaya yang kurang diperkirakan untuk melengkapi dan menjual
inventaris?
b.
ii metode
ekuitas dan iii konsolidasi yang sebanding
c.
ii tuntutan
yang dibayar oleh perusahaan penerbangan karena kecelakaan pesawat, dan iii kerusakan satelit komunikasi selama peluncuran
d.
Sangat Pantas
e.
Benar
f.
iii instrument
keungan derivative yaitu asset keuangan
g.
i kepada semua
asset di satu Negara dalam basis country-by-country,
ii kepada semua asset dalam satu
broad class, misalnya tanah dan bangunan,
iii kepada semua asset pada umur
tertentu, seperti asset-aset berusia 10 tahun.
h. Benar.