Pengertian Etika
Dalam
pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat
internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya
manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan
lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika
di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain
adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya
dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini
dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi
kehidupan manusianya.
Contoh artikel tentang Etika
Perilaku :
Wah… Semakin Banyak Pria yang Ingin Tampil Lebih “Cantik”
Perilaku mawas terhadap penampilan, baik secara berbusana ataupun perawatan diri, tak hanya terjadi pada kaum wanita, tapi juga telah “mewabah” ke kaum pria.
Ini dibuktikan berdasarkan
sebuah penelitian terbaru yang mengatakan bahwa satu dari sepuluh pria tak
segan melakukan tindakan bedah kosmetik. Terutama semenjak botox termasuk dalam
perawatan kosmetik paling populer di dunia, dan sekarang tak ada batasan yang
menghalangi pria memperoleh perawatan tersebut.
Dr Paul Munsaje dari AmaraSkin
mengungkapkan, "Brotox" alias botoks untuk pria tak lagi hanya untuk
para selebriti, seperti Simon Cowell atau Rylan Clark, tapi juga diminati oleh
para profesional muda.
"Jumlah pria yang melakukan
botoks, lebih dari yang Anda kira. Mereka berasal dari latar belakang yang
variatif dengan rentang usia yang beragam,” ujar dr Munsaje.
Selanjutnya, dr Munsaje
mengatakan bahwa pasien prianya banyak yang berasal dari profesi banker,
kontraktor, pengusaha, dan lain-lain.
"Saya kedatangan beberapa
pasien pria yang datang untuk melakukan perawatan dengan istri atau pasangan
mereka. Namun, sering pula mereka datang sendiri dan melakukan perawatan tanpa
sepengetahuan teman wanita mereka yang berusia lebih muda," ungkapnya.
Lalu, dr Munsaje menjelaskan,
ada konsep yang salah tentang pemahaman botoks untuk pria. Banyak yang berpikir
botoks adalah perubahan fisik yang sangat signifikan. "Mereka berpikir
sesaat setelah Anda melakukan brotox, Anda akan mengalami perubahan drastic.
Tidak demikian. Perawatan seperti ini untuk menunda penuaan. Banyak pasien yang
datang berkecimpung di bidang penjualan dan mereka berpikir akan lebih
produktif jika tidak terlihat lelah dan kusam," paparnya.
Dr Munsaje juga mengungkapkan
perbedaan antara pria dan wanita saat menjalani perawatan dengan botoks. Pria
tidak terlalu mendetil tentang hasilnya. Mereka hanya menginginkan perawatan
itu bekerja dengan baik.
"Wanita memiliki
pengetahuan tentang perawatan botox lebih dalam dan menghendaki perawatan di
area-area tubuh yang spesifik, misalnya perawatan untuk bagian di bawah
mata," sebutnya.
Sumber : female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar