Sabtu, 28 Desember 2013

Badai di Filipina



Hantaman Badai Haiyan
Filipina luluh lantak akibat badai "Haiyan" yang mengamuk sejak dua hari lalu (10/11/2013). Penyaluran bantuan masih tersendat dua hari setelah badai "Haiyan" di Filipina. Kerusakan pada infrastruktur utama memperlambat penyaluran bantuan. Sedikitnya 10.000 korban tewas tercatat di povinsi Leyte. Sementara di pulau Samar sekitar 300 orang tewas dan 2000 lainnya masih dinyatakan hilang.
"Haiyan" salah satu badai terparah dalam catatan meteorologi mengamuk sejak Jumat di Leyte dan Samar. 800.000 penduduk sempat dievakuasi, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.

Korban Badai Haiyan
Penyaluran bantuan hingga kini masih tersendat menyusul kerusakan parah pada bandar udara, pelabuhan dan jalan-jalan utama. Tim penyelamat berusaha mencapai korban dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Makanan dan air minum langka. Mayat-mayat dibiarkan di pingir jalan, cuma ditutupi seadanya dengan kain terpal.
Pulau-pulau terluar hingga berita ini diturunkan masih terisolasi dari dunia luar. Menteri Dalam Negeri Mar Roxas menyebut bencana ini sebagai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah Filipina.

Kerusakan parah di Tacloban
Palang Merah Internasional melaporkan, kerusakan di kota Tacloban mencapai 80 persen. Menara dan bandar udara hancur. Beruntung pesawat militer masih bisa mendarat di landasan yang sebagian belum dibersihkan. Kerusuhan dan penjarahan merajalela di pusat kota. Toko-toko dijarah dan penduduk berusaha merusak mesin ATM.

Kerusakan akibat badai Haiyan
Penjarahan terhadap pusat-pusat pertokoan juga terjadi di kota Tagliban, menurut laporan stasiun berita ANC. Sebagian besar aparat keamanan kehilangan harta bendanya dan sebab itu meninggalkan tugas. 120 petugas diterbangkan dari Manila ke lokasi bencana untuk menjaga keamanan.Presiden Benigno Aquino yang sempat berukunjung ke lokasi bencana mengritik pemerintah lokal lantaran tidak cukup mempersiapkan diri kendati telah mendapat peringatan dini.

Bantuan Internasional
Organisasi dunia itu berencana menerbangkan 40 ton makanan ringan dari Dubai ke Filipina. Makanan energi tinggi itu sejauh ini terbukti berguna di kawasan bencana lantaran tidak perlu dimasak dan awet. Menurut WFP makanan ringan itu mengandung 450 kilo kalori dan sedikitnya 10 gram protein pada setiap kemasan 100 gram.
Palang Merah menyerukan penduduk agar memberikan sumbangan ke lokasi bencana. Organisasi itu juga mengumpulkan sukarelawan. Perusahaan logistik lokal 2Go menawarkan transportasi gratis untuk barang-barang bantuan, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Singapura dan Selandia Baru telah menjanjikan bantuan.
Badai "Haiyan" melemah dan mengubah arah dalam perjalanan menuju Vietnam. Badai tersebut diperkirakan akan mencapai utara Vietnam dalam bentuk badai tropis. Sekitar setengah jura penduduk telah dievakuasi. Sebaliknya status darurat di provinsi Quang Nam hari minggu telah dicabut oleh pemerintah setempat.

Setelah Topan Haiyan, Filipina Dihantam Badai Zoraida

Masih belum usai berbenah usai Topan Haiyan, Filipina harus dihadapkan pada serangan badai yang baru. Badai Zoraida menerpa Kota Caraga di Davao pada Selasa (12/11/2013). Mata badai baru ini menyentuh wilayah daratan Kota Caraga dengan kecepatan maksimum mencapai 55 kilometer per jam.
Badai terbaru ini diperkirakan akan bergerak keluar dari Filipina pada Kamis (14/11/2013). Beberapa daerah akan terkena imbas badai tersebut. Daerah seperti Davao, Caraga, Mindanao Utara, Semenanjung Zamboanga, Armm, Provinsi Cotabato, Visayas, Palawan Utara dan Pulau Camigua, Calamian, Cuya serta Samal akan diterpa hujan yang disertai angin dengan kekuatan menengah.
Badan pengawas cuaca itu juga memperingatkan warga di wilayah rendah akan kemungkinan terjadinya banjir bandang dan longsor. Ini menjadi ujian terbaru bagi Filipina yang masih terus berbenah setelah Topan Haiyan melanda (8/11/2013). Zoraida diperkirakan akan mempersulit upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina di wilayah yang terkena imbas Topan Haiyan. Pemerintah Filipina sudah menetapkan status darurat bencana terhadap wilayah yang terkena imbas topan. Status darurat mempermudah proses pendistribusian bantuan ke wilayah bencana.

Ref       :
dw.de
international.okezone.com

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar