Minggu, 30 Desember 2012

Jurnal 1 - Kesimpulan Kajian



Review

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “KARYA SEJAHTERA” KABUPATEN BLORA

MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
ISSN : 0854-1442
Volume 55 No. 1 Januari 2008

Oleh :
Suprantiningrum

Penutup
1.      Simpulan
a.       Berdasarkan analisis ratio likuiditas dapat disimpulkan bahwa :
Kinerja keuangan koperasi jika dilihat dari current ratio dapat diketahui bahwa likuiditas koperasi untuk memenuhi kewajiban finansial yang harus segera dibayar telah mengalami kenaikan dan penurunan. Sedangkan rata-rata current ratio selama lima tahun terakhir sebesar 1235,09%, maka dikatakan bahwa koperasi dalam keadaan sangat likuid, sebab aktiva lancar yang dimiliki mampu menjamin seluruh hutang lancarnya.
Jika dilihat dari quick ratio, maka dapat dikatakan bahwa koperasi juga dalam keadaan sangat likuid yang berarti kinerja keuangan koperasi baik, karena rata-rata quick ratio selama lima tahun terakhir sebesar 660,79% yang berarti setiap Rp. 1 hutang lancar akan dijamin dengan aktiva lancar sebesar EP. 6,60. Jika dilihat dari cash ratio, kinerja keuangan koperasi juga masih dikatakan sangat likuid, karena rata-rata cash ratio selama lima tahun terakhir sebesar 88,78% yang berarti setiap hutang lancar Rp. 1 akan dijamin dengan kas dan efek sebesar Rp. 0,8. Jika likuiditas yang dicapai terlalu tinggi, ini berarti bahwa aktiva lancar yang dimiliki tidak dimanfaatkan secara maksimal.
b.      Berdasarkan analisis ratio solvabilitas dapat disimpulkan bahwa :
Kinerja keuangan koperasi dikategorikan solvabel (sehat) apabila ditinjau dari tingkat solvabilitas, karena modal sendiri yang dimiliki KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora mampu dalam menjamin seluruh hutangnya. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan ratio total hutang dengan modal  sendiri selama lima tahun terakhir, menunjukan prosentase sebesar 47,99% ini berarti 47,99% modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang. Sedangkan dilihat dari ratio total hutang dengan total aktiva, kinerja keuangan KPRI “Karya Sejahtera” dapat dikategorikan sehat atau solvabel karena jumlah aktiva yang dimiliki koperasi masih mampu menjamin hutang-hutangnya. Ini terbukti bahwa rata-rata Ratio hutang dengan total aktiva selama kurun waktu lima tahun terakhir sebesar 31,13% ini berarti 31,13% dana yang ada dalam perusahaan berasal dari pinjaman.
Ini berarti bahwa KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya lebih besar menggunakan dana yang berasal dari modal sendiri dan aktiva yang dimiliki. Sehingga tidak perlu meminjam dana dari kreditor yang begitu banyak. Hal ini disebabkan karena kegiatan operasi KPRI “Karya Sejahtera” tersebut masih tergolong sangat kecil, sehingga tidak perlu menambah pinjaman modal.
c.       Berdasarkan analisis ratio rentabilitas dapat disimpulkan bahwa :
Kinerja keuangan koperasi KPRI “Karya Sejahtera” Kabuptaen Blora dilihat dari ratio rentabilitas ekonomi selama lima tahun terakhir mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005, koperasi tersebut dalam kemampuanmenghasilkan laba dapat dikatakan kurang baik. Hal ini terbukti dengan rata-rata rentabilitas ekonomi menunjukan angka yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Jika dilihat dari rentabilitas modal sendiri selama lima tahun terakhir, rata-rata rentabilitas modal sendiri sebesar 5,68% ini berarti bahwa koperasi tersebut dalam kemampuan menghasilkan laba dapat dikatakan kurang baik, karean ratio rentabilitas modal sendiri selama lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.
Keadaan ini disebabkan karena makin berkurangnya pelanggan KPRI “Karya Sejahtera” Kabupaten Blora sehingga perolehan laba tiap tahunnya selama 5 tahun terakhir terus mengalami penurunan.
2.      Saran-saran
a.       Untuk ratio likuiditas sangat baik, karena aktiva lancarnya sudah cukup untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Untuk itu perlu memanfaatkan aktiva yang menganggur atau tidak dipakai dengan cara melakukan investasi.
b.      Untuk ratio solvabilitas sudah cukup baik, hanya saja pada tahun 2005 tingkat kenaikan, sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian dari koperasi.
c.       Untuk ratio rentabilitas ekonomi kurang baik sebab mengalami penurunan setiap tahunnya. Begitu juga dengan ratio rentabilitas modal sendiri selama lima tahun terakhir menunjukkan hasil yang kurang baik, berarti perusahaan dalam memperoleh laba masih kurang baik. Oleh karena itu, koperasi hendaknya memperhatikan ketika menambah modal atau aktiva, serta mengurangi atau menekan biaya-biaya dengan cara meningkatkan kualitas penjualan, agar laba.
d.      Penjualan dapat dicapai hasil yang baik serta dapat menciptakan efisiensi penggunaan modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar