Miss World salah satu kontes kecantikan internasional. Kontes ini menjadi salah
satu yang dikenal oleh masyarakat umum. Pemenang menghabiskan waktu setahun
berkeliling dunia sebagai wakil dari Miss World Organization dan berbagai
acaranya. Sejarahnya Miss world dimulai sebagai festival kontes bikini, untuk
menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi
disebut “Miss World” oleh media.
Pertentangan
terhadap penggunaan bikini mengakibatkan
pergantian bikini dengan baju renang yang lebih sopan setelah kontes pertama.
Miss World pertama pada tahun 1951 adalah Miss yang pertama dan yang terakhir
yang dinobatkan sebagai pemenang dalam busana bikini. Pada Miss World 2013 semua peserta akan
menggunakan satu potong baju renang ditambah sarung tradisional dari perut hingga bawah untuk menghormati budaya lokal. Sebagai
bagian dari strategi pemasaran, Miss World datang dengan acara televisi khusus
"You Decide" selama edisi, dimana menampilkan para delegasi di
belakang layar dan di pantai, dan memungkinkan pemirsa untuk memilih baik
melalui telepon atau daring untuk kontestan favorit mereka. Acara ini juga
menampilkan kontes bakat, Beach Beauty dan Olahraga sebagai acara khusus
kepada lembaga penyiaran.
Organisasi
Miss World
Organisasi Miss World memiliki dan
mengelola final tahunan Miss World, sebuah kompetisi yang telah tumbuh menjadi
salah satu terbesar di dunia. Sejak diluncurkan pada tahun 1951, Organisasi
Miss World telah mengumpulkan lebih dari £ 250 juta untuk badan amal anak-anak.
Miss World adalah waralaba di lebih dari 100 negara. Miss World, Limited adalah
sebuah perusahaan swasta, dan dengan demikian angka untuk pendapatannya, biaya
dan kontribusi amal tidak secara terbuka tersedia. Disamping meningkatkan
jutaan pound untuk amal di seluruh dunia di bawah bendera programnya Beauty
With a Purpose (Kecantikan dengan Tujuan), Miss World juga dikreditkan
dengan secara langsung mempengaruhi peningkatan dramatis dalam pariwisata di Sanya, Cina,
kota tuan rumah dari final Miss World pada tahun 2003, 2004, 2005, 2007, dan
2010.
Dampak agama dan
ekonomi terhadap kontes Miss World 2013 di Indonesia
Kontes Miss world menimbulkan
banyaknya pro-kontra di berbagai kalangan pihak. Beberapa pihak saling
bertentangan baik dari segi agama dan segi ekonomi di Indonesia, hal ini
menimbulkan pertikaian yang cukup rumit.
Kontra Miss World 2013 di Indonesia
Hiruk pikuk
penolakan kontes Miss World 2013 begitu menggema. Di sisi lain, dukungan pun
mengalir deras dari berbagai elemen yang setuju. Pro-kontra tidak terelakkan.
Semua menggunakan dalil dan dalih masing-masing. Hal ini sebagai upaya untuk
membenarkan tindakannya. Pihak yang menolak kontes Miss World 2013 beralasan,
kontes ini merupakan ajang kemaksiatan pamer aurat. Kontes yang tidak berakar
dari budaya Indonesia. Serta, bertentangan dengan nilai Islam.
Ormas Islam dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas menolak Indonesia menjadi tuan
rumah Miss World. Aksi unjuk rasa menolak penyelenggaraan kontes Miss World pun
bergulir deras. Akibat derasnya aksi penolakan terhadap penyelenggaraan Miss
World itu, malam final kontes ratu kecantikan itu tak jadi digelar di Bogor,
Jawa Barat. Miss Wolrd pun digelar di Bali. MUI pun mengkritisi kebijakan
pemerintah yang memindahkan penyelenggaraan Miss World ke Bali.
Pemerintah pun dinilai tidak mendengarkan anjuran MUI. Apa yang
rekomendasikan MUI ke pemerintah adalah membatalkan sama sekali penyelenggaran
Miss World di Indonesia, bukan melokalisirnya di Bali.
Para pemuda yang
berasal dari berbagai organisasi kepemudaan menyampaikan sikap menolak dan
mengutuk dengan dilaksanakannya acara tersebut di Indonesia alasan sbb :
1. Bertentangan dengan konstitusi negara yakni Undangan Undangan Dasar 1945
pasal 32 ayat 1 dan dasar negara Pancasila yakni sila Pertama dan sila Kedua.
Pada Pasal 32 (1) UUD 1945, negara bertugas memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai buidayanya. Dan kontes Miss World
sangat bertolak belakang dan bertentangan dengan budaya Indonesia.
2. Bertentangan dengan ajaran Islam dan Al Quran yang merupakan agama mayoritas
penduduk Indonesia dimana Islam sangat memuliakan perempuan dengan mewajibkan
perempuan untuk menutup auratnya (QS. An Nur 31 dan Surat Al-Ahzab ayat 59),
dan definisi perempuan cantik dalam pandangan Islam adalah yang paling bertakwa
disisi Allah (QS. Al Hujurat 13).
3. Suara mayoritas umat Islam yang
diwakili oleh lembaga dan ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI),
Forum Umat Islam (FUI), Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI),
Muhammadyah, NU, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Mathlaul Anwar,
Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikatan Da`i Indonesia,
Arrahman Quranic Learning (AQL), Majelis Azzikra, PERSIS, Dewan Dakwah
Islamiyah Indonesia, Syarikat Islam Indonesia, Al Wasliyah, dan Persatuan
Tarbiyah Islamiyah termasuk Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI)
menyatakan penolakannya terhadap acara Miss World 2013 untuk di
selenggarakan di bumi pertiwi Indonesia.
4. Secara
ekonomi kontes Miss World 2013 tidak memberikan dampak positif terhadap
perekonomian Bali apalagi ekonomi nasional. Data statistik membutktikan
bahwa kontes Miss World tidak berdampak terhadap negara-negara penyelenggara
maupun pemenang kontes. Misalnya Venezuela, negera pemenang Miss Universe tahun
2008 dan 2009, pertumbuhan wisatawan mancanegara minus 3% pasca kontes
kecantikan. Demikian halnya dengan Jepang yang memenangkan tahun 2007 dan
Canada yang menjadi pemenang tahun 2005, keduanya mengalami penurunan
pendapatan dari wisatawan.
5. Kontes Miss World selain
bertentangan dengan agama, budaya Indonesia juga akan berdampak negatif dan
merusak moral generasi muda karena acara seperti ini memberikan contoh dan
persepsi yang keliru mengenai sosok wanita sukses. Kontes Miss World
merupakan simbol kapitalisasi tubuh perempuan dan perendahan martabat perempuan
yang hanya mengajarkan gaya hidup hedonisme dan pragmatis.
Pro Miss World 2013 di
Indonesia
Ada pula pro terhadap
terselenggaranya kontes, Pemerintah mengklaim ada dampak positif dengan
menjadi tuan rumah Miss World 2013. Penyelenggaraan Miss World sekaligus
mempromosikan budaya dan obyek wisata Indonesia ke dunia internasional. Selama
mengikuti kontes Miss World, katanya, para peserta dari 130 negara berbeda
tersebut akan diajak mengunjungi obyek-obyek wisata di Indonesia. Hal itu
ditujukan untuk mempromosikan wisata Tanah Air. Kehadiran jurnalis mancanegara,
dapat mewartawan wisata Indonesia ke negara mereka masing-masing. Dengan
begitu, diharapkan dapat memunculkan rasa penasaran orang lain untuk
mengunjungi Indonesia dan menyaksikan kekayaan alam dan budayanya secara
langsung. Kontes tingkat dunia
itu jika dalam pelaksanaannya memberi banyak manfaat terhadap citra Indonesia
di mata dunia, potensi ekonomi, dan investasi. Apalagi jika dalam manual
acaranya tidak ada yang mengenakan pakaian bikini, tapi malahan dikemas dengan
dimensi keindonesiaan atau berbeda dengan pelaksanaan Miss World di negara
lain.
Miss World justru dapat dijadikan
instrumen untuk mengangkat derajat kaum perempuan jika memang dalam
pelaksanaannya tidak hanya dinilai dari aspek cantik dan kemolekan tubuh saja,
melainkan juga dilihat dari unsur kecerdasan, integritas, serta memiliki muatan
untuk misi kemanusiaan. Selain itu, Miss World bisa dijadikan sebagai ajang
untuk membangun solidaritas dan persaudaraan antaretnis. Bahkan bisa juga
dijadikan sarana untuk membangun solidaritas dunia terhadap konflik yang terjadi
di Timur Tengah seperti di Suriah, Mesir, dan negara lain. Lebih jauh
perhelatan tersebut juga dapat dijadikan momentum menunjukkan kepada dunia
tentang Islam Indonesia yang ramah.
Ref
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar