PT Kereta Commuter Jabodetabek akan memberlakukan
program Tiket Harian Berjaminan (THB) sebagai pengganti tiket single trip pada tanggal
22 Agustus 2013. Padahal, rencana awal penerapan THB ini adalah pada 20
Agustus. Penundaan THB ini dikarenakan mayoritas penumpang commuter line baru masuk
kembali kerja. Sehingga membutuhkan waktu lagi sebanyak tiga hari utuk
melakukan sosialisasi kepada para pengguna kereta. PT KCJ akan melakukan
sosialisasi melalui spanduk, poster, dan banner
yang akan ditempel di area stasiun. Selain itu, KCJ juga akan menginformasikan
perihal THB tersebut melalui jejaring sosial, salah satunya Twitter. Announcer lewat pengeras
suara pun akan dilakukan, baik di dalam area stasiun maupun di dalam gerbong
kereta commuter line.
Pemandu di stasiun juga akan siap membantu, jika ada penumpang yang kebingungan
dengan sistem baru ini.
Sistem THB ini adalah untuk menyiasati kerugian
akibat tiket single trip
yang tidak dikembalikan. Transformasi tiket single
trip ke program THB akan berjalan lancar. Para pengguna bisa segera
melakukan refund
senilai Rp 5 ribu di stasiun tujuan. Penumpang rutin commuter line juga dapat
membawa kartu tersebut untuk sementara waktu. Sehingga saat membayar tiket, penumpang tidak perlu lagi menambah biaya Rp 5
ribu lantaran sudah mempunyai THB. Kecuali terhadap penduduk musiman, pihak KCJ
akan memberi info sesering mungkin agar tak salah kaprah terhadap THB. Untuk
kesiapan dari PT KCJ, seluruh loket di stasiun Jabodetabek sudah siap melakukan
sistem baru tersebut.
Kartu THB akan hangus jika tidak digunakan selama
tujuh hari sejak hari terakhir pemakaian. Oleh sebab itu, jika pengguna kereta
terus memakainya tiap hari, kartu THB masih tetap bisa digunakan untuk keluar-masuk
stasiun. Namun, jika penumpang tetap merasa ribet, ia menyarankan agar mereka
berpindah ke tiket multi
trip. PT KCJ akan mengubah tiket single
trip, yang digunakan untuk satu kali perjalanan KRL pada hari
pembelian, menjadi Tiket Harian Berjaminan (THB). Jika dulu membeli single trip hanya
ongkosnya saja, sekarang ada jaminan sebesar Rp 5 ribu. Direktur Utama PT KCJ,
Tri Handoyo, menuturkan ihwal perubahan ini lantaran banyaknya kartu singe trip yang hilang
sejak penerapan e-ticketing
awal juni lalu. Sampai akhir Juli, sudah 800 ribu kartu yang hilang. Ongkos
produksi Rp 5 ribu per kartu, jadi PT KCJ kehilangan Rp 4 milyar.
KRL Mania Dukung Penerapan Tiket Harian
Berjaminan
Komunitas Pencinta Kereta Rel Listrik Commuter
Line atau KRL Mania mendukung penerapan tiket harian berjaminan (THB) sebagai
pengganti tiket single
trip, yang digunakan untuk satu kali perjalanan KRL pada hari
pembelian. Penggunaan THB ini perlu dilakukan untuk mendorong penggunaan tiket multitrip. Pada
penggunaan awal, masyarakat akan mengalami kebingungan. Dengan momen Jakarta
tidak begitu ramai karena banyak warga pendatangnya yang mudik Lebaran. PT KAI
Commuter Jabodetabek (KCJ) segera melakukan uji coba pada akhir pekan. Sejak
adanya tarif progresif, commuter
selalu ramai. Meskipun banyak yang mudik, weekend
tetap banyak penumpangnya, saatnya THB diuji coba.
Dengan pembayaran uang jaminan sebesar Rp 5.000
pada penggunaan kartu perjalanan ini maka bisa mendorong orang-orang untuk
beralih menggunakan multitrip
agar tidak ribet untuk terus melakukan refund.
Untuk itu, PT KCJ menurunkan harga tiket
multitrip setara dengan harga THB. Sekarang harganya Rp 20 ribu,
kalau beli Rp 50 ribu, isi tiket hanya Rp 30 ribu, itu kemahalan. Diharapkan PT
KCJ memberlakukan pembedaan tarif antara tiket sekali jalan dan tiket multitrip. Pasalnya,
ketika banyak yang menggunakan multitrip,
itu menunjukkan masyarakat semakin rutin naik commuter line. Selisih tarifnya bisa 20-30
persen, hal ini sesuai dengan tujuan dari penetapan tarif progresif, yaitu agar
masyarakat menjadikan
commuter sebagai pilihan utama dalam melakukan perjalanan jarak
dekat.
Ref :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar