Sebagai langkah
antisipasi anak di bawah umur berkeliaran pada tengah malam, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI akan menerapkan jam malam bagi pelajar. Saat ini,
rencana pemberlakukan jam malam bagi pelajar sedang dikaji oleh Dinas
Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Penerapan jam malam untuk pelajar sangat sulit
dilakukan di Jakarta. Namun, kebutuhan peraturan yang melarang anak-anak di
bawah umur khususnya pelajar keluar tengah malam sangat diperlukan. Mengingat,
banyak sekali kegiatan negatif di malam hari melibatkan anak-anak dibawah umur.
Secara logika
anak-anak di bawah umum seharusnya tidak boleh keluar tengah malam, apalagi di
jalan raya. Kalau itu kan sudah ada Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang
Angkutan Lalu Lintas dan Jalan Raya, pengemudi kendaraan bermotor harus
mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM). Sedangkan untuk mendapatkan SIM telah
diatur harus berumur minimal 17 tahun.
Selama peraturan
jam malam belum diterapkan, Ahok mengimbau kegiatan anak-anak dapat dikontrol
dari lingkungan perumahan dan pengawasan orangtua. Misalnya, anak-anak di bawah
umur menginap di hotel pada malam hari bersama orangtuanya atau berjalan-jalan
pada malam hari di sekitar hotel merupakan hal yang wajar. Tindakan yang tidak
wajar bila anak-anak pelajar membawa kendaraan bermotor, baik roda dua maupun
roda empat, dan kebut-kebutan di jalan raya pada tengah malam.
Kendati demikian,
lanjutnya, Ahok menginginkan dikeluarkannya peraturan jam malam bagi pelajar
tidak dilatarbelakangi kasus kecelakaan yang mengakibatkan enam orang tewas
oleh Dul, anak pasangan selebritis Ahmad Dhani dan Maia Estianty. Justru aturan
tersebut diterbitkan berdasarkan kebutuhan untuk membuat kehidupan para pelajar
di Jakarta lebih terarah dan semakin baik. Jadi jangan gara-gara ada kasus anak
kecil nabrak itu, terus ada jam malam juga. Ya tidak semudah itu.
Semua keputusan
tersebut mempunyai kelebihan bagi para orang tua, mereka jadi tidak terlalu
khawatir anaknya pulang larut malam karena ada jam malam dan bermain hal yang
negative, menjadikan orang tua lebih bisa mengatur anaknya. Bagi pelajar, ini
kesempatan buat mereka agar bisa fokus dengan pelajaran, tidak terlalu banyak
waktu untuk bermain. Bagi negara, hal ini menciptakan generasi anak muda yang
baik.
Kekurangan dari
keputusan ini bagi pelajar, mengubah jadwal baru bagi mereka yang belajar
tambahan, les ataupun mereka yang menjadikan waktu kosong mereka untuk memperoleh
penghasilan tambahan dengan bekerja atau mengajar.
Ref :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar